Sabtu, 24 Agustus 2013

Assalamu'alaikum..
Hari itu tanggal 17 Agustus 2013 tepat hari memperingati kemerdekaan Indonesia yang ke-68, Kumulai aktivitas baru ku dengan semangat yang baru dan tentunya dengan percaya diri yang tinggi.
Pagi itu setelah bngun tidur pukul 05.30 WIB tak lupa aku langsung melaksanakan ibadah shlat subuh,  selesai shlat shubuh sejenak aku terdiam dan merasakan ada yang berbeda antara aku dengan teman-teman ku yang lain, entah kenapa ketika itu aku sempat meneteskan air mata, ternyata hari itu adalah hari pertamaku mengikuti kuliah Komputer lg.


kenpa aku harus bersedih??  kuliah?? bagus kan?!
tidak jawab aku!!
karna, ternyata hal yang paling tidak aku sukai akan ku jalani selama beberapa hari itu, tau tidak apa?? yaitu "sp". Sebulan telah berlalu selama Ramadhan aku selalu berusaha menerimanya dengan lapang dada, namun menjalani semua itu ternyata tak semudah mengucapkannya, tak sedikit teman-teman ku memberiku motivasi, mereka berkata " sabar teman, jalani saja semua ini dengan iklas dan ambil hikmahnya" sedikit mulai sedikit aku mulai bisa menerimanya, karna tdan akupun segera bersiap2 pergi kekampus untuk memulai hari baru ku dengan rasa iklas, semangat dan percaya diri.

Sesampai di kampus, Bissmillahirrahmanirrahim.. ucapku ketika memasuki ruangan komputer, ternyata aku telat, semangat yang kubawa dr rumahpun mulai sedikit pudar, namun hati kecilku berkata "masalahmu tak akan pernah hilang jika kamu tidak mau menyelesaikannya" dengan kata-kata tersebut akupun mulai bangkit lagi dan tetap yakin serta iklas untuk menjalani kuliah pagi itu.

Pelajaran pertamaku pagi itu yaitu :
Menggabungkan Field

menggabungkan field data sebanyak 14 buah dengan cara membuka Epidata jalankan menu data in/out lalu append / merge lalu browse file pertama klik ok, browse file ke dua klik ok, klik ok lg untuk memastikan kedua file yg dipilih sudah benar untuk d gabung, setelah itu masukan nama file hasil gabungan yang diinginkan, klik ok dan untuk memproses penggabungan data, setelah itu akan keluar informasi mengenai hasil penggabungan file tersebut.

Lakukan penggabungan data hingga semua file berhasil tergabungkan, dengan kata kunci, file pertama untuk proses berikutnya adalh hasil gabungan pada penggabung yang pertamanya, pastikan data ini telah disimpan agar langkah selanjutnya bisa dilanjutkan.
Setelah itu export file A.30.rec (file hasil penggabungan terakhir) lalu ok.
Selanjutnya kita buka aplikasi SPSS, file >open >  syintak > data yg telah disimpan tadi.
Setelah itu frequensikan data pendidikan, pekerjaan, gol darah, sex, rencana tempat melahirkan dengan cara, analyze > descriptive statistics > frequencies. (satu persatu), lalu lihat pada output akan muncul data tabel frequensinya.

Cleening Data

yaitu,membesihkan data  (penghapusan data yang missing). cleening data ini berfungsi untuk mnghapus data kita yang missing, bagaimana cara menentukan data yang missing itu, yaitu dengan cara: missalnya kita memeriksa data numerik yaitu pada variabel umur, pada variabel umur itu telah ditentukan batas-batasanya yaitu 15-45 tahun, data variabel umur ini dikatakan missing jika kurang dari batas normal atau lebih dari batas normal tersebut.
dengan cara klik data > sort cases > umur ( variabel) > ascending > ok.
setelah itu, nanti akan keluar pada data kita data yang missing tsb, baru setelah itu kita delete dengan cara memblok data yang mising > klik kanan > clear, maka data yang missing tsb akan terhapus.
begitu juga pada data kategorik, misalnya pada data kategorik pendidikan.
caranya klik analize kemudian descriptive statistic > frequencies masukkan variabel pendidikan lalu ascending dan ok ternyata terdapat 190 data yang missing, maka data yang missing tersebut harus kita hapus dan kami harus menghapus data yang misiing tersebut dengan cara yang sama seperti pada data numeric tadi.
selanjutnya kita lakukan pada variabel pekerjaan ibu, namun disini kita tidak menemui data yang missing.

Uji Logika



yaitu pengujian terhadap data yang kita miliki (logis/tidak). pada uji logika yang harus kita lakukan adalah untuk memeriksa ada atau tidak perbedaan nilai antara variabel dependen dan independen. jika ada perbedaan maka kita akan melakukan penghapusan,

contohnya kita lakukan uji logika pada variabel akseptor kb dan yang memberikan alasan kenapa tidak berkb,caranya yaitu, buka data > anayize > desciptive statistics > frequencies > masukkan variabel akseptor dan alasan tidak berKB lalu ok. jika data kita missing, maka kita akan menemukan data missing tersebut, minsalnya kita menemukan perbedaannya sebanyak 9 buah, lihat dengan cara spss untuk mencri non akseptor tapi menggunakan kontrasepsi dengan cara buka data kita, data > sort cases > sort order ascending > masukkan field konsepsi, ini mempunyai dua pilihan yaitu 1 ya 2 tidak.

tujuan penggunaan ascending yang dipilih yaitu untuk memunculkannya data missing tersebut keatas lalu pada variabel konsepsi terdapat lima pilihan, kita gunakan sort descending untuk memunculkannya keatas > klik ok dengan begitu data kita yang missing td dapat ditemukan, selanjutnya kita blog sebanyak sembilan tadi, lalu klik kanan > clear, maka data yang missing tadi terhapus dan data kita telah bersih. 

Selanjutnya kita melakukan uji logika pada orang yang berKB tetapi memberikan alasan. caranya tidak berbeda dengan cara yang diatas,  buka data > anayize > desciptive statistics > frequencies > masukkan variabelnya lalu ok terdapat hasil orang yang ber KB sebanyak 25.858 sedangkan yang memberikan alasan kenapa tidak berKB sebanyak 25.928 maka data ini memiliki selisih sebannyak 70 responden, seharusnya jumlahnya sama, bearti ada 70 data yang missing, maka kita lakukan kembali penghapusan data missing tersebut.

Cara untuk mengetahui 70 respnden tersebut adalah data > sort ceses > masukan dua variabel akseptor dan yang memberikan alasan tidak ber KB, field akseptor di sort descending karna kita menginginkan yang 1 yaitu yang di atas,  harusnya akseptor semuanya missing dan alasan supaya di letakan di atas juga maka kita pakai sort descending lalu missing 70 pertama kita delete.




Transformasi Data
 
Transformasi itu sendiri artinya adalah menyederhanakan field menjadi kategori menjadi lebih sederahana. Transformasi terbagi menjadi 3 :
KK yaitu menyederhanakan variabel kategori
NK yaitu mengkategorikan variabel numerik
NN yaitu menghitung nilai numerik baru dari numerik yang sudah ada
Dengan catatan ; KK membuat field baru untuk menampung hasil pengkategorian variabel.
Misalkan pendidikan yang memiliki 4 kategori ( SD, SLTP, SLTA, dan PT) disederhanakan menjadi rendah (SD, SLTP) dan tinggi (SLTA dan PT) .

Tranformasi data NK Menghitung nilai dari perhitungan field numerik yang sudah ada kemudian disimpan dalam filed baru. Dalam perhitungan (rumus) dapat menggunakan fungsi-fungsi matematis. Contoh : untuk menghitung total skor variabel komposit dipakai fungsi jumlah.

Perintah yang digunakan adalah transfrom > recode > into different variabel > pilih field mana yang akan dibuat kategori baru > isikan nama field baru > isikan old value dan new value sesuai dengan ketentuan > continu > paste . Buka file syntax, isikan add value

misal : 0 untuk kategori ya dan 1 untuk kategori tidak . setelah itu blok lalu pilih ikon run selection. Pada file out , klik menu analyse > deskriptif statistic > frequensis > pilih field yang baru dibuat tadi (cari di paling bawah) > setelah itu oke.

Pada transformasi data :
1. Untuk data kategorik hanya mengisi pada value lama dan value baru. Agar field yang lama dapat disederhanakan menjadi kategori yang lebih sederhana dapat diganti namanya dengan value (nilai) yang baru.
2. Untuk data numerik mengisi bukan pada kolom value tapi pada range. Karena data numerik ini memerlukan batas atas value dengan batas bawah value. Misal : untuk data kadar hb batas atas 11,00000 mmHg sedangkan batas bawah 10,99999999999mmHg.

Berarti untuk Hb diatas 11 mmHg digolongkan responden dengan kadar hb normal sedangkan untuk hb yang dibawah 11 mmHg tergolong kepada responden anemia.

Maksud dari transformasi data adalah menyederhanakan data menjadi kategori data yang lebih sederhana dengan kata lain berarti mengelompokan data ke dalam kategori.

Untuk dapat mengelompokan data kita harus mampu mengelompokan data. Jadi gak sembarangan buat ngelompokin data.

Dalam mengelompokan data perlu acuan agar tidak salah dalam mengkategorikan data.

Mengelompokan data Ada 2 acuan yang dapat dipakai dalam pengelompokan data yaitu :
1. Acuan patokan
 2. Acuan normatif

Acuan patokan adalah batas kategori yang sudah ditetapkan oleh disiplin ilmu bersangkutan. Sedangkan acuan mormatif adalah batas ambang klasifikasi dicari dalam database bersangkutan berupa nilai-nilai deskriptif statistika. (mean, median, modus).

Misalnya : data kadar hb sebelum hamil adalah data numerik. Ingin diketahui prevalensi anemia maka kadar hb harus dikelompokan lebih dahulu.

Dasar pengelompokan adalah acuan patokan, karena sudah ditetapkan oleh kementrian kesehatan bahwa seorang ibu hamil dikatakan anemia bila kadar hb-nya
K
K  adalah menyedehanakan kategori

      
    Ujy Normality  
      
       ujy normality yaitu untuk pengujian untuk melihat data berdistribusi normal atau tidak. Gunanya sebagai syarat utama uji parametrik (angka) /parameter. Ada enam cara yang digunakan untuk melakukan uji normality, yaitu: 
  1. Perbandingan mean, median, modus 
  2. Uji kolmogorov smirnov (KS)
  3. Skeweness
  4. Histogram
  5. Steam-leaf dan QQ plot
  6. Box Plot.


      dengana ciri-cirinya  adalah Data dikatakan normal jika Mean,Median dan Modusnya memiliki  beda yang tipis/kecil danMediannya harus berada di tengah. Kolmogorov  smirnov ciri-cirinya yaitu Hanya sensitive pada sampel kecil, karena pada konsep sampling makin besar sampel maka akan mendekati populasi.


H0 : Data berdistribusi normal
Sig. ~ p-value = 0,000
P < 0,05 (CI=95%)
H0 ditolak
H0 : data berdistribusi normal
3    Skeweness ciri- cirinya Data normal jika skeweness dibagi std. error hasinya berkisar antara
-1.27 - +1.27.jika berada di luar rentang terssebut maka datanya tidak normal.
       Histogram karakternya yaitu  Data normal jika kurva histogram yang terbentuk menyerupa kurva normal
5    Q-Q plot dan Steam & Leaf karakternya yaitu Data normal jika data yang tersebar di garis cegar baik yang diatas maupun di bawah sama banyak.
6.   Box Plot karakternya yaitu Data normal jika:
a.       Box tidak tinggi/ rendah
b.      Kakinya pendek, seimbang atas dan bawah
c.       Median ada di tengah
d.      Tidak ada data ekstrim, jikaada seimbang atas dan bawah

Jika data tidak normal juga ,lakukan normalisasi ~ menormalkan data.
a.       Memissingkan record outlier dengan uji lagi normality
b.       Me-log-kan variabel dengan uji lagi normality
APABILA TETAP TIDAK NORMAL, Uji Parametrik tidak boleh dipakai.
Ada 2 pilihan :
a.       Uji dengan uji Non Parametrik
b.        Kategorikan variabel (uji non parametrik)
Contoh:
1.       Missingkan umur <20 dan >40 dengan membuat field baru [U2040], kemudian uji kembali normalitasnya.
2.       Logkan umur dengan cara, Transform > Recode into different variabel > Rubah nama dan Label > Change > Old and New Values >  Range 20-40 > Copy old values, Add  > Lalu klik All other values >  klik system missing, Add - Continue. 

Analisis Univariat , 
  
Univariate Analysis, adalah analisis yang dilakukan untuk satu variabel atau per variabel.
Catatan: Dalam pengertian tertentu, analisis deskriptif menjadi sama dengan analisis univariat.
 


Analisis univariat terbagia atas dua jenis data, yakni
1.      Data kategorik
2.      Data numerik 

 1. Data Kategorik adalah semua data dengan bentuk akhir (Final Data) berupa data non-numerik, 
tetapi berupa kategori, level, pernyataan, symbol, penamaan, dll. Contoh jenis kelamin (L atauP), 
tempaty tinggal/region (Urban, Rural), tingkat pendidikan (SD, SMP, SLTA, PT), respon 
konsumen pada produk (Puas, Cukup, Kurang puas), dll.
Dengan bertujuan untuk  menghitung distribusi frequensinya yatu hitung/sajikan distribusi frequensi semua field kategorik termasuk hasil transformasi data lalu komentari berdasarkan nilai ekstrim yaitu nilai tertinggi dan terendah,keadaan responden di tempat penelitian dnan juga menggunakan kalimat kualitatif,, yang termasuk pada data kategorik yaitu (pekerjaan,pendidikan,golongan darah,jen is kelamin,kali,fundus,TFE,TT,rencana,akseptor)
misalnya kita ambil contoh pekerjaan ibu, langkahnya analyze  > descriptive statistic > descriptives > masukkan variabel pekerjaan  > options >  centang semua yang di butuhkan lalu continue > paste > buka syntax > copy tabel atau hasilnya tersebut ke word seperti yang di bawah ini

Pekerjaan Ibu Responden


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
PNS
14788
23.1
23.1
23.1
Swasta
14169
22.1
22.1
45.1
Wiraswasta
13718
21.4
21.4
66.5
Pedagang
9814
15.3
15.3
81.8
Buruh/Tani
4414
6.9
6.9
88.7
Lain-lain
7240
11.3
11.3
100.0
Total
64143
100.0
100.0


   > Masih ada ibu-ibu hamil yang bekerja sebagai petani sekitar70% dan hampir seperempat responden bekerja sebagai pegawai negri sipil.
   > Ibu hamil di lokasi penelitian memiliki pekerjaan terbanyak sebagai pns (23%) sedangkan yang bekerja sebagai buruh 7 %
   > Hanya 11% saja ibu responden yang bekerja sebagai ibu rumah tangga


Pendidikan Formal Ibu


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
BH/SD
2805
4.4
4.4
4.4
T.SLTP
8714
13.6
13.6
18.0
T.SLTA
26814
41.8
41.8
59.8
T.P.Tinggi
25810
40.2
40.2
100.0
Total
64143
100.0
100.0

Komentar:
 
> Pendidikan responden di lokasi penelitian relatif tinggi. Hanya 4 % saja responden tamatan SD/ buta huruf.
> Responden yang berpendidikan SLTA hampir sama banyaknya dengan tamat perguruan tinggi (41.8% dan 40.2%)
> Responden yang berpendidikan SLTP lebih sedikit dari tamatan SLTA yaitu 13.6 %.


 Golongan Darah


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
A
16569
25.8
25.8
25.8
AB
18708
29.2
29.2
55.0
B
13898
21.7
21.7
76.7
O
14968
23.3
23.3
100.0
Total
64143
100.0
100.0

 Komentar
·         > Responden yang memiliki golongan darah  A hampir sama dengan yang memiliki golongan darah O yaitu 25.8 % dan 23.3%.
·         > Responden yang memiliki golongan darah tertinggi adalah AB yaitu sekitar 29.2 %.
·         > Responden yang memiliki golongan darah terendah adalah B yaitu sekitar 21.7 %


Jenis kelamin Balita


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
laki-laki
31872
49.7
49.7
49.7
Perempuan
32271
50.3
50.3
100.0
Total
64143
100.0
100.0

Komentar
·     > Jenis kelamin antara laki-laki dan perempuan hampir sama yaitu 49.7 % dan 50.3%.


Pemeriksaan Kehamilan


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
PERNAH
48640
75.8
75.8
75.8
Tidak
15503
24.2
24.2
100.0
Total
64143
100.0
100.0

Komentar
·         > Responden di tempat penelitian yang pernah memeriksakan kehamilan lebih banyak dari pada yang tidak memeriksakan kehamilan yaitu 75.8% dan 24.2%.


Sebelum Hamil Akseptor KB ?


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
25858
40.3
40.3
40.3
Ya
38285
59.7
59.7
100.0
Total
64143
100.0
100.0


Komentar
·   > Jumlah Responden di tempat penelitian yang merupakan merupakan akseptor KB hampir seimbang dengan yang tidak akseptor KB
·  > Di lihat dari jasil penelitian responden yang merupakan akseptor KB sebanyak 59.& % sedangkan yang tidak sebanyak 40.3%


Kontrasepsi yang Dipakai


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
IUD
14844
23.1
38.8
38.8
Kondom
7495
11.7
19.6
58.3
Pil
11497
17.9
30.0
88.4
Susuk
4037
6.3
10.5
98.9
Lain2
412
.6
1.1
100.0
Total
38285
59.7
100.0

Missing
System
25858
40.3


Total
64143
100.0












Komentar
·      > Responden di tempat penelitian yang banyak menggunakan kontrasepsi adalah jenis IUD (23.1%) dan yang terendah adalah jenis lainnya (6%) 
·     > Responden yang menggunakan kontrasepsi pil adalah sebanyak (17.9%)


  
Diukur Tinggi Fundus ?


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
5236
8.2
10.8
10.8
Ya
43404
67.7
89.2
100.0
Total
48640
75.8
100.0

Missing
System
15503
24.2


Total
64143
100.0



Komentar
·         > 1 dari 10 responden tidak melakukan pengukuran tinggi fundus
·         > Jumlah responden yang di ukur fundusnya adalah sebanyak 67.7% dan yang tidak adalah sebanyak 8.2%.


Diukur TB ?


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
4336
6.8
8.9
8.9
Ya
44304
69.1
91.1
100.0
Total
48640
75.8
100.0

Missing
System
15503
24.2


Total
64143
100.0


Komentar:
> Responden di tempat penelitian lebih banyak melakukan pengukuran TB dari pada yang tidak melakukan pengukuran TB (69.1% dan 6.8%)


Diukur Tensi ?


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
1645
2.6
3.4
3.4
Ya
46995
73.3
96.6
100.0
Total
48640
75.8
100.0

Missing
System
15503
24.2


Total
64143
100.0


Komentar
·         > Responden di tempat penelitian lebih banyak melakukan ukur tensi dari pada yang tidak melakukan ukur tensi

Diberi Tablet Fe


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
3969
6.2
8.2
8.2
Ya
44671
69.6
91.8
100.0
Total
48640
75.8
100.0

Missing
System
15503
24.2


Total
64143
100.0


Komentar
·         > Jumlah responden di tempat penelitian yang di beri tablet Fe sebanyak 69.9% dan yang tidak sebanyak  6.2%.

Diimunisasi TT


Frequency
Percent
Valid Percent
Cumulative Percent
Valid
Tidak
6940
10.8
14.3
14.3
Ya
41714
65.0
85.7
100.0
Total
48654
75.9
100.0

Missing
System
15489
24.1


Total
64143
100.0


Komentar
·         > Jumlah responden yang tidak melakukan imunisasi TT lebih sedikit dari yang melakukan imunisasi TT (10.8% dan 65.%)

2.      Data Numerik adalah data yang yang memiliki nilai dan memiliki jawaban menggunakan angka bukan pilihan seperti data kategorik, data numerik ini bertujuan untuk menghitung statistic descriptivenya yaitu ukuran2 penyebaran data (dispercy) misalnya nilai nilai minimum,maximum,range,standar deviasi,standar eror.
Langkahnya yaitu, buka dta kita pilih  analyze > descriptive statistics > frequencies > lalu masukkan data numerik yang kita inginkan > pilih pada statistic > centang semua yang di butuhkan > continue > paste, lalu copykan hasilnya ke word seperti di bawah ini

Statistics


Umur Ibu (tahun)
TB Ibu (cm)
BB Ibu (kg)
N
Valid
64142
64143
64143
Missing
1
0
0
Mean
27.13
157.296
55.072
Median
26.00
157.000
55.000
Mode
25
156.0
50.0
Std. Deviation
4.847
6.0134
7.0794
Skewness
.730
-.061
.155
Std. Error of Skewness
.010
.010
.010
Kurtosis
.499
-.187
-.698
Std. Error of Kurtosis
.019
.019
.019
Range
30
35.0
30.0
Minimum
15
140.0
40.0
Maximum
45
175.0
70.0

Komentar
Sesuai dengan kebutuhan penelitian.Setidaknya untuk kebutuhan uji normality di butuhkan mean,median dan modus
Cara penulisan kebutuhan deskriptif statistik untuk rata-rata dan standar defiasi adalah :
Misalnya umur : Rata-rata umur responden adalah 27.13 (+4.85) tahun yang berkisar antara 15-45 .Satuan variabel di belakang dan nilai standar deviasi dalam kurung yang di awali dengan tanda ±

Rata-rata biasanya di ikuti dengan rentangan (min/max)
1.      Mean,median,modus dan skeweness dapat di gunakan untuk uji normality.Data dikatakan berdistribusi normal apabila mean=median=modus atau keetiga data tersebut selisihnya kecil.Media berada di tengah ketiga data.
2.      Di lihat dari skeweness : data di katakan berdistribusi normal bili skeweness di bagi standar error of skewenessnya berkisar antara -1.27 sampai +1,27


 

Analisis Bivariat 




Bivariate Analysis, adalah analisis yang dilakukan untuk menganalisis hubungan dua variabel.
melakukan analisis  bivariat 2 variabel dimana 1 variabel sebagai independent dan yang 1 sebagai dependent.
dengan uji variabel tersebut ada 4 kemungkinan pasangan yaitu

o   K  à K ----di uji dengn uji beds proporsi
o   K  à N------di uji dengan uji beda rata-rata
o   N  à K-----di uji dengan uji beda rata-rata
o   N  à N-----di uji dengan uji korelasi

contohnya: K-K
Untuk mengetahui hubungan antara pernah memeriksakan kehamilan dengan keikutsrtaan berKB.

Perintahnya : Analyze _ Descriptive statistic- Crosstab – Pada Row masukkan variable independen – Pada Column Variabel Dependen – Statistic klik Chi-Square – Cell klik Row, Column – Continue - OK


Langkah 1 :     sebagai independen variabel adalah Pemeriksaan Kehamilan dan sebagai Dependen variabel adalah keikutsertaan berKB
Langkah 2 :     Variabel Pemeriksan kehamilan dalam database nama fieldnya adalah pernah dan Variabel  Keikutsertaan berKB nama fieldnya adalah Akseptor
Langkah 3:      Field Pernah berkarakteristik : Kategorik dan field Akseptor berkarakteristik : Kategorik.
Langkah 4:      Data kategorik dengan kategorik diuji dengan uji beda Proporsi (chi squatre). Ho Pengujian adalah : (rumus Ho Uji beda proporsi : tidak ada perbedaan kejadian dependen variable antar kategori independen. H0: Tidak ada perbedaan proporsi responden yang tidak berKB antara yang pernah dan tidak pernah memeriksakan kehamilan, diuji pada batas kepercayaan 95%.
Langkah 5:      Tidak ada field numerik, sehingga langkah ini dilewati (skip)
Langkah 6:      Uji, baca, dan interpretasikan.


Pemeriksaan Kehamilan * Sebelum Hamil Akseptor KB ? Crosstabulation

Sebelum Hamil Akseptor KB ?
Total
Tidak
Ya
Pemeriksaan Kehamilan
PERNAH
Count
19424
29267
48691
% within Pemeriksaan Kehamilan
39.9%
60.1%
100.0%
Tidak
Count
6443
9088
15531
% within Pemeriksaan Kehamilan
41.5%
58.5%
100.0%
Total
Count
25867
38355
64222
% within Pemeriksaan Kehamilan
40.3%
59.7%
100.0%
Komentar : Responden yang tidak berKB lebih banyak terdapat pada yang tidak pernah memeriksakan kehamilannya.berdasarkan hasil tabel di atas


Chi-Square Tests

Value
df
Asymp. Sig. (2-sided)
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
Pearson Chi-Square
12.413a
1
.000


Continuity Correctionb
12.346
1
.000


Likelihood Ratio
12.386
1
.000


Fisher's Exact Test



.000
.000
Linear-by-Linear Association
12.412
1
.000


N of Valid Cases
64222




a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 6255.49.
b. Computed only for a 2x2 table

Hasil pengujian dengan chi aquare ditemukan ada perbedaan proporsi responden yang tidak berKB antara yang pernah dan tidak pernah memeriksakan kehamilan. Berarti ada hubungan antara pemeriksaan kehamilan dengan keikutsertaan berKB.


contoh selanjutnya:

(uji beda2 rata2 sampeltidak berpasanagn=independent sampel T tes):
Untuk mengetahui hubungan antara pernah mendapat tablet Fe dengan kadar Hb saat hamil

Uji Beda Rata-rata (K-N,N-K)
contoh:                                

Untuk mengetahui hubungan antara pernah mendapat tablet Fe dengan kadar Hb saat hamil .
Perintahnya: analyze-compare means - independence sampel T-Test

        Langkah 1 : sebagai independen variabel adalah Diberi Tablet Fe dan variable independennya adalah   kadar Hb saat hamil
        Langkah 2 :  Variabel Diberi Tablet Fe dalam database nama fieldnya adalah TFe dan  Variabel kadar hb setelah hamil nama fieldnya adalah Hb2
        Langkah 3 :  Field Tfe adalah data kategorik dan field Hb2 adalah data numeric
        Langkah 4 : Uji yang akan dipakai adalahuji beda 2 rata-rata dengan sampel tidak berpasangan (independence sampel T-Test). H0 Pengujiannya adalah “Tidak ada perbedaan nilai rata-rata kadar Hb2 antara responden yang diberi tablet Fe dengan rata-rata responden yang pernah mendapat tablet Fe”. Akan dilakukan pengujian pada Confident Interval 95%.









Rumus H0 T TestIndependence adalah : Tidak ada perbedaan rata-rata numerik variabel antarakelompok 1 dengan rata-rata kelompok2 pada variabel kategorik


Langkah 5 :  Data numerik (Hb2) dilakukan uji normality menggunakan teknik Mean,Median,Modus dibantu
dengan histogram dan Q-Q Plot serta Steam & Leaf hasilnya adalah Normal.

Langkah 6 :   Rata-rata ibu yang diberi tablet Fe 11.227, sedangkan yang tidak 11.118. Hasil uji T-Test didapatkan p = 0.000, H0 ditolak. Jadi “Ada perbedaan nilai rata-rata kadar Hb2 antara responden yang diberi tablet Fe dengan rata-rata responden yang pernah mendapat tablet Fe”.
 


                      



Group Statistics

Diberi Tablet Fe
N
Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
Kadar HB saat Hamil
Tidak
3969
11.118
1.3314
.0211
Ya
44671
11.227
1.1030
.0052

Independent Samples Test


Levene's Test for Equality of Variances
t-test for Equality of Means




95% Confidence Interval of the Difference


F
Sig.
T
Df
Sig. (2-tailed)
Mean Difference
Std. Error Difference
Lower
Upper
Kadar HB saat Hamil
Equal variances assumed
386.854
.000
-5.837
48638
.000
-.1086
.0186
-.1451
-.0721
Equal variances not assumed


-4.990
4465.214
.000
-.1086
.0218
-.1513
-.0659


Ø  Sampel berpasangan è Paired T Test
Contoh:
Tujuan Penelitian :   Untuk mengetahui perbedaan kadar Hb sebelum dan setelah hamil
Perintahnya: analyze – comparative mean – paired T tests

Langkah 1 :     sebagai independen variabel adalah Kadar Hb sebelum hamil dan dependen variabelnya adalah Kadar Hb saat hamil
Langkah 2 :     Variabel Kadar Hb sebelum hamil dalam database nama fieldnya adalah HB1 dan Variabel  Kadar Hb saat hamil  nama fieldnya adalah Hb2
Langkah 3 :     Field Hb1 adalah data Numerik dan field Hb2 adalah data Numerik
Langkah 4 :     Uji yang akan dipakai adalah uji beda 2 rata-rata dengan sampel berpasangan (Paired sampel T-Test). H0 Pengujiannya adalah “Tidak ada perbedaan nilai rata-rata kadar hb1 dengan kadar Hb2”. Akan dilakukan pengujian pada Confident Interval 95%.
Langkah 5 :     Data numerik (Hb1) dilakukan uji normality menggunakan teknik Mean,Median,Modus hasilnya Normal dilanjutkan dengan memissingkan data, hasinya tidak Normal. Lalu dilanjutkan dengan uji Non parametrik Mann Whitney, hasilnya Normal. Data Numerik (Hb2) dilakukan uji normality menggunakan teknik Mean,Median,Modus dibantu oleh histogram dan QQ Plot hasilnya Normal.
Langkah 6 :     Rata-rata kadar Hb1 ibu 11.592, sedangkan kadar Hb2 11.226. Hasil uji T-Test didapatkan p = 0.000, H0 ditolak. Jadi “ada perbedaan nilai rata-rata kadar hb1 dengan kadar Hb2”. Berarti ada hubungan kadar Hb sebelum dan setelah hamil


Paired Samples Statistics


Mean
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
Pair 1
Kadar HB Sebelum Hamil
11.592
64143
.9697
.0038
Kadar HB saat Hamil
11.226
64143
1.1749
.0046


Paired Samples Correlations


N
Correlation
Sig.
Pair 1
Kadar HB Sebelum Hamil & Kadar HB saat Hamil
64143
.438
.000


Paired Samples Test


Paired Differences
t
df
Sig. (2-tailed)


Mean
Std. Deviation
Std. Error Mean
95% Confidence Interval of the Difference


Lower
Upper
Pair 1
Kadar HB Sebelum Hamil - Kadar HB saat Hamil
.3658
1.1498
.0045
.3569
.3747
80.580
64142
.000

b.       >2 Rata-rata è ANOVA
Contoh:
Tujuan Penelitian :   Untuk mengetahui hubungan antara golongan darah dengan tekanan darah Sistolik

Perintahnya: analyze – Compare Mean – one way anova


Langkah 1 :     Sebagai independen variabel adalah Golongan darah  dan Dependen variabelnya adalah TD sistolik
Langkah 2 :     Variabel  Golongan Darah dalam database nama fieldnya adalah darah dan Variabel TD sistolik nama fieldnya adalah sistol
Langkah 3 :     Field darah adalah data Kategorik dan field sistol adalah data numerik
Langkah 4 :     Uji yang akan dipakai adalah uji beda lebih 2 rata-rata (Oneway Anova). H0 Pengujiannya adalah “Tidak ada perbedaan rata-rata tekanan darah sistolik antara responden yang bergolongan darah A, B, AB dan O”. Akan dilakukan pengujian pada Confident Interval 95%.
Langkah 5 :     Data numerik (sistol) dilakukan uji normality menggunakan  teknik mean, median , modus dinbantu dengan histogram dan hasilnya normal.
Langkah 6 :     Rata-rata  ibu yang berpendidikan P. Tiggi lebih besar yaitu 26746.61 dibandingkan ibu berpendidikan SD,SLTP,dan SLTA. Hasil uji Anova didapatkan p = 0.000, H0 ditolak. Jadi “ada perbedaan rata-rata frekuensi pemeriksaan kehamilan antara responden yang berpendidikan SD,SLTP,SLTA dan P.Tinggi”. Berarti ada hubungan antara pendidikan dengan frekuensi pemeriksaan kehamilan.



ANOVA
TD Sistolik

Sum of Squares
df
Mean Square
F
Sig.
Between Groups
21440,955
3
7146,985
70,385
,000
Within Groups
6512742,154
64139
101,541


Total
6534183,109
64142





Multiple Comparisons
TD Sistolik
Bonferroni
(I) Goldar Ibu
(J) Goldar Ibu
Mean Difference (I-J)
Std. Error
Sig.
95% Confidence Interval
Lower Bound
Upper Bound
dimension2
1
dimension3
2
,482*
,116
,000
,18
,79
3
-,846*
,107
,000
-1,13
-,56
4
,568*
,114
,000
,27
,87
2
dimension3
1
-,482*
,116
,000
-,79
-,18
3
-1,328*
,113
,000
-1,63
-1,03
4
,087
,119
1,000
-,23
,40
3
dimension3
1
,846*
,107
,000
,56
1,13
2
1,328*
,113
,000
1,03
1,63
4
1,414*
,111
,000
1,12
1,71
4
dimension3
1
-,568*
,114
,000
-,87
-,27
2
-,087
,119
1,000
-,40
,23
3
-1,414*
,111
,000
-1,71
-1,12
*. The mean difference is significant at the 0.05 level.


3.      Uji Korelasi
Contoh:
Tujuan Penelitian: UntukMengetahui hubungan antara umur dengan kadar Hb setelah hamil.
Perintahnya : analyze –corelate – bivariat.
Langkah 1 :     Sebagai independen variabel adalah Umur Ibu dan dependen variabelnya adalah kadar HB setelah hamil
Langkah 2 :     Variabel Umur  ibu dalam database nama fieldnya adalah umur dan Variabel kadar hb setelah hamil nama fieldnya adalah HB2
Langkah 3 :     Field umur adalah data Numerik dan field HB2 adalah data numerik
Langkah 4 :     Uji yang akan dipakai adalah uji hubungan (Korelasi). H0 Pengujiannya adalah “Tidak ada hubungan antara umur ibu dengan kadar HB2”. Akan dilakukan pengujian pada Confident Interval 95%.
Langkah 5 :     Data numerik umur dilakukan uji normality menggunakan  teknik mean, median , modus hasilnya normal, lalu dinormalisasi kembali dengan me-logkan umur, hasilnya Normal. Data numerik HB2 dilakukan uji normality dengan mean, median, modus dibantu dengan histogram serta QQ Plot hasilnya normal
Langkah 6 :     Setiap kenaikan 1 tahun umur ibu diikuti dengan 0.007 mg/dl  kenaikan HB2
                        Setiap  kenaikan 0.007 mg/dl HB2 diikuti dengan kenaikan 1 tahun umur ibu.

Correlations

logumur
Kadar HB saat Hamil
Logumur
Pearson Correlation
1
,007
Sig. (2-tailed)

,085
N
64143
64143
Kadar HB saat Hamil
Pearson Correlation
,007
1
Sig. (2-tailed)
,085

N
64143
64143

Tidak ada komentar:

Posting Komentar